Jumat, Oktober 01, 2010

Pembangunan Lapter Bawean Terancam Gagal

Jumat, 1 Oktober 2010
SURABAYAPOST-ONLINE
GRESIK – Proyek pembangunan lapangan terbang (lapter) Bawean di Desa Tanjungori Kecamatan Tambak terancam gagal. Usulan anggaran untuk pembebasan lahan yang dibutuhkan dalam Perubahan APBD atau PAPBD 2010 tidak gol.

Padahal, sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim men­deadline tahun ini lahan harus sudah siap. Jika tidak, dana sharing dari Pemprov untuk pembangunan akan sulit direalisasikan.

“Berdasarkan rapat Komisi A DPRD Kabupaten Gresik, pembebasan lahan untuk lapter Bawean terkendala masalah harga. Belum ada kesepakatan harga antara pemerintah kabupaten dengan warga,” kata Zulfan Hasyim, Ketua DPRD Kabupaten Gresik, usai memimpin rapat paripurna pendapat akhir fraksi dan pengambilan keputusan terhadap PAPBD 2010, Kamis (30/9).

Jadi, tambah dia, dana untuk pembebasan lahan lapter lagi-lagi tidak dianggarkan pada APBD 2010. Apalagi APBD 2010 saat ini defisit Rp 30 miliar. “Ditambah lagi SKPD (satuan kerja perangkat daerah dalam hal ini Bagian Administrasi Pemkab Gresik tidak berani memberikan jaminan pembebasan lahan akan tuntas tahun ini jika dianggarkan dalam APBD 2010,” jelas politisi asal Pulau Putri (julukan Bawean) itu.

Artinya, lanjut Zulfan, sekalipun dianggarkan, pembebasan lahan tidak akan bisa dirampungkan karena tidak ada titik temu harga. “Jadi, buat apa menganggarkan sesuatu yang tidak pasti. Lebih baik dana yang masih defisit ini dianggarkan untuk program lain yang lebih penting,” tandasnya.

Di sisi lain, Zulfan membenarkan jika Pemporv Jatim memberikan batas terakhir tahun 2010 ini untuk pembebasan lahan seluas 3,5 hektar. “Kita ini seperti makan buah simalakama. Lapter sangat dibutuhkan investor untuk pengembangan Bawean, tapi warga hingga sekarang tidak sepakat dengan harga tanah yang ditawarkan oleh pemkab,” papar Zulfan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, 3,5 hektar lahan yang dibutuhkan adalah milik 28 orang, dan saat ini tujuh orang yang tidak menerima harga dari pemerintah. “Pemerintah menawar dengan harga Rp 60 ribu per meter persegi, harga ini lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh tim appraisal atau penaksir harga yang hanya mematok Rp 40 ribu per meter persegi. Tujuh orang yang tidak sepakat tersebut meminta harga Rp100 ribu per meter persegi,” terangnya.

Karena itu, jelas Zulfan, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama eksekutif akan melakukan lobi-lobi lanjutan ke Pemrov agar mau melonggarkan deadline-nya hingga tahun depan. “Jangan sampai pembangunan lapter ini gagal. Jika tidak dana sharing dari Provinsi akan susah direalisasikan. Sebab tahun ini pembebasan lahan belum bisa dituntaskan,” tegas Zulfan kembali.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik, Mokh Najikh membenarkan jika tidak ada anggaran sepeserpun dari APBD Gresik 2010 untuk pembebasan lahan lapter Bawean. “Dalam pembahasan PAPBD sebenarnya ada usulan Rp1,3 miliar untuk membebaskan dua hektar dari 3,5 hektar lahan yang dibutuhkan. Tapi tidak ada jaminan pembebasan lahan akan bisa dilaksanakan jika anggaran ini disahkan. Apalagi tahun ini waktu kita tinggal tiga bulan. Tidak mungkin kita menganggarkan jika warga tidak mau dengan harga yang kita tawarkan,” katanya kemarin.

Karena itu, tambah dia, pihaknya akan memberikan penjelasan kepada Pemprov agar provinisi tetap mengalokasikan dana sharing pembangunan lapter pada APBD Jatim 2011 nanti. “Kami juga akan menganggarkan dana pembebasan lahan lapter Bawean dalam APBD tahun depan,” tuturnya.

Terkait usulan konsinyasi sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2006 tentang pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum, Najikh menilai terlalu kejam.

Konsinyasi merupakan sistem yang bisa ditempuh pemerintah dengan menitipkan uang ke pengadilan untuk pembebasan lahan jika tidak terjadi mufakat saat perundingan. Pemilik mau tidak mau mengambil uang di pengadilan sesuai dengan yang ditetapkan oleh tim appraisal. “Kami untuk sementara tidak akan menempuh cara konsinyasi,” tegasnya.

Kendati demikian, Najikh mengaku belum memiliki wacana agar kepentingan pemerintah dan warga ada titik temu. “Kita masih menunggu dulu,” katanya.

Pada 2009, anggaran APBD sebesar Rp300 juta untuk pembebasan lahan lapter Bawean tidak terserap karena pemilik lahan menolak harga tanah yang ditetapkan pemerintah.

Proyek lapter Bawean berkali-kali tersendat, selain terganjal pembebasan lahan, proyek yang dimulai tahun 2006 lalu itu juga mangkrak karena kasus korupsi yang melibatkan sejumlah oknum dari pemerintah kabupaten, dan saat ini kasusnya tengah disidangkan di Pengadilan Negeri setempat.

Pemkab Gresik sendiri pernah mentargetkan lapter Bawean harus rampung tahun 2007. Namun, tidak tewujud. Kemudian ditargetkan tuntas 2009, namun lagi-lagi gagal hingga tahun 2010 ini. sep



Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2006 Pasal 10

Ayat (1) Dalam hal kegiatan pembangunan untuk kepentingan umum yang tidak dapat dialihkan atau dipindahkan secara teknis tata ruang ketempat atau lokasi lain, maka musyawarah dilakukan dalam jangka waktu paling lama 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal undangan pertama.

Ayat (2) Apabila setelah diadakan musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai kesepakatan, panitia pengadaan tanah menetapkan besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dan menitipkan ganti rugi uang kepada pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi lokasi tanah yang bersangkutan.

Read more...

Pembangunan Lapter Bawean Terancam Gagal

Jumat, 1 Oktober 2010
SURABAYAPOST-ONLINE
GRESIK – Proyek pembangunan lapangan terbang (lapter) Bawean di Desa Tanjungori Kecamatan Tambak terancam gagal. Usulan anggaran untuk pembebasan lahan yang dibutuhkan dalam Perubahan APBD atau PAPBD 2010 tidak gol.

Padahal, sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim men­deadline tahun ini lahan harus sudah siap. Jika tidak, dana sharing dari Pemprov untuk pembangunan akan sulit direalisasikan.

“Berdasarkan rapat Komisi A DPRD Kabupaten Gresik, pembebasan lahan untuk lapter Bawean terkendala masalah harga. Belum ada kesepakatan harga antara pemerintah kabupaten dengan warga,” kata Zulfan Hasyim, Ketua DPRD Kabupaten Gresik, usai memimpin rapat paripurna pendapat akhir fraksi dan pengambilan keputusan terhadap PAPBD 2010, Kamis (30/9).

Jadi, tambah dia, dana untuk pembebasan lahan lapter lagi-lagi tidak dianggarkan pada APBD 2010. Apalagi APBD 2010 saat ini defisit Rp 30 miliar. “Ditambah lagi SKPD (satuan kerja perangkat daerah dalam hal ini Bagian Administrasi Pemkab Gresik tidak berani memberikan jaminan pembebasan lahan akan tuntas tahun ini jika dianggarkan dalam APBD 2010,” jelas politisi asal Pulau Putri (julukan Bawean) itu.

Artinya, lanjut Zulfan, sekalipun dianggarkan, pembebasan lahan tidak akan bisa dirampungkan karena tidak ada titik temu harga. “Jadi, buat apa menganggarkan sesuatu yang tidak pasti. Lebih baik dana yang masih defisit ini dianggarkan untuk program lain yang lebih penting,” tandasnya.

Di sisi lain, Zulfan membenarkan jika Pemporv Jatim memberikan batas terakhir tahun 2010 ini untuk pembebasan lahan seluas 3,5 hektar. “Kita ini seperti makan buah simalakama. Lapter sangat dibutuhkan investor untuk pengembangan Bawean, tapi warga hingga sekarang tidak sepakat dengan harga tanah yang ditawarkan oleh pemkab,” papar Zulfan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, 3,5 hektar lahan yang dibutuhkan adalah milik 28 orang, dan saat ini tujuh orang yang tidak menerima harga dari pemerintah. “Pemerintah menawar dengan harga Rp 60 ribu per meter persegi, harga ini lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh tim appraisal atau penaksir harga yang hanya mematok Rp 40 ribu per meter persegi. Tujuh orang yang tidak sepakat tersebut meminta harga Rp100 ribu per meter persegi,” terangnya.

Karena itu, jelas Zulfan, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama eksekutif akan melakukan lobi-lobi lanjutan ke Pemrov agar mau melonggarkan deadline-nya hingga tahun depan. “Jangan sampai pembangunan lapter ini gagal. Jika tidak dana sharing dari Provinsi akan susah direalisasikan. Sebab tahun ini pembebasan lahan belum bisa dituntaskan,” tegas Zulfan kembali.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik, Mokh Najikh membenarkan jika tidak ada anggaran sepeserpun dari APBD Gresik 2010 untuk pembebasan lahan lapter Bawean. “Dalam pembahasan PAPBD sebenarnya ada usulan Rp1,3 miliar untuk membebaskan dua hektar dari 3,5 hektar lahan yang dibutuhkan. Tapi tidak ada jaminan pembebasan lahan akan bisa dilaksanakan jika anggaran ini disahkan. Apalagi tahun ini waktu kita tinggal tiga bulan. Tidak mungkin kita menganggarkan jika warga tidak mau dengan harga yang kita tawarkan,” katanya kemarin.

Karena itu, tambah dia, pihaknya akan memberikan penjelasan kepada Pemprov agar provinisi tetap mengalokasikan dana sharing pembangunan lapter pada APBD Jatim 2011 nanti. “Kami juga akan menganggarkan dana pembebasan lahan lapter Bawean dalam APBD tahun depan,” tuturnya.

Terkait usulan konsinyasi sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2006 tentang pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum, Najikh menilai terlalu kejam.

Konsinyasi merupakan sistem yang bisa ditempuh pemerintah dengan menitipkan uang ke pengadilan untuk pembebasan lahan jika tidak terjadi mufakat saat perundingan. Pemilik mau tidak mau mengambil uang di pengadilan sesuai dengan yang ditetapkan oleh tim appraisal. “Kami untuk sementara tidak akan menempuh cara konsinyasi,” tegasnya.

Kendati demikian, Najikh mengaku belum memiliki wacana agar kepentingan pemerintah dan warga ada titik temu. “Kita masih menunggu dulu,” katanya.

Pada 2009, anggaran APBD sebesar Rp300 juta untuk pembebasan lahan lapter Bawean tidak terserap karena pemilik lahan menolak harga tanah yang ditetapkan pemerintah.

Proyek lapter Bawean berkali-kali tersendat, selain terganjal pembebasan lahan, proyek yang dimulai tahun 2006 lalu itu juga mangkrak karena kasus korupsi yang melibatkan sejumlah oknum dari pemerintah kabupaten, dan saat ini kasusnya tengah disidangkan di Pengadilan Negeri setempat.

Pemkab Gresik sendiri pernah mentargetkan lapter Bawean harus rampung tahun 2007. Namun, tidak tewujud. Kemudian ditargetkan tuntas 2009, namun lagi-lagi gagal hingga tahun 2010 ini. sep



Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2006 Pasal 10

Ayat (1) Dalam hal kegiatan pembangunan untuk kepentingan umum yang tidak dapat dialihkan atau dipindahkan secara teknis tata ruang ketempat atau lokasi lain, maka musyawarah dilakukan dalam jangka waktu paling lama 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal undangan pertama.

Ayat (2) Apabila setelah diadakan musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai kesepakatan, panitia pengadaan tanah menetapkan besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dan menitipkan ganti rugi uang kepada pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi lokasi tanah yang bersangkutan.

Read more...

Pembangunan Lapter Bawean Terancam Gagal

Jumat, 1 Oktober 2010
SURABAYAPOST-ONLINE
GRESIK – Proyek pembangunan lapangan terbang (lapter) Bawean di Desa Tanjungori Kecamatan Tambak terancam gagal. Usulan anggaran untuk pembebasan lahan yang dibutuhkan dalam Perubahan APBD atau PAPBD 2010 tidak gol.

Padahal, sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim men­deadline tahun ini lahan harus sudah siap. Jika tidak, dana sharing dari Pemprov untuk pembangunan akan sulit direalisasikan.

“Berdasarkan rapat Komisi A DPRD Kabupaten Gresik, pembebasan lahan untuk lapter Bawean terkendala masalah harga. Belum ada kesepakatan harga antara pemerintah kabupaten dengan warga,” kata Zulfan Hasyim, Ketua DPRD Kabupaten Gresik, usai memimpin rapat paripurna pendapat akhir fraksi dan pengambilan keputusan terhadap PAPBD 2010, Kamis (30/9).

Jadi, tambah dia, dana untuk pembebasan lahan lapter lagi-lagi tidak dianggarkan pada APBD 2010. Apalagi APBD 2010 saat ini defisit Rp 30 miliar. “Ditambah lagi SKPD (satuan kerja perangkat daerah dalam hal ini Bagian Administrasi Pemkab Gresik tidak berani memberikan jaminan pembebasan lahan akan tuntas tahun ini jika dianggarkan dalam APBD 2010,” jelas politisi asal Pulau Putri (julukan Bawean) itu.

Artinya, lanjut Zulfan, sekalipun dianggarkan, pembebasan lahan tidak akan bisa dirampungkan karena tidak ada titik temu harga. “Jadi, buat apa menganggarkan sesuatu yang tidak pasti. Lebih baik dana yang masih defisit ini dianggarkan untuk program lain yang lebih penting,” tandasnya.

Di sisi lain, Zulfan membenarkan jika Pemporv Jatim memberikan batas terakhir tahun 2010 ini untuk pembebasan lahan seluas 3,5 hektar. “Kita ini seperti makan buah simalakama. Lapter sangat dibutuhkan investor untuk pengembangan Bawean, tapi warga hingga sekarang tidak sepakat dengan harga tanah yang ditawarkan oleh pemkab,” papar Zulfan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, 3,5 hektar lahan yang dibutuhkan adalah milik 28 orang, dan saat ini tujuh orang yang tidak menerima harga dari pemerintah. “Pemerintah menawar dengan harga Rp 60 ribu per meter persegi, harga ini lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh tim appraisal atau penaksir harga yang hanya mematok Rp 40 ribu per meter persegi. Tujuh orang yang tidak sepakat tersebut meminta harga Rp100 ribu per meter persegi,” terangnya.

Karena itu, jelas Zulfan, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama eksekutif akan melakukan lobi-lobi lanjutan ke Pemrov agar mau melonggarkan deadline-nya hingga tahun depan. “Jangan sampai pembangunan lapter ini gagal. Jika tidak dana sharing dari Provinsi akan susah direalisasikan. Sebab tahun ini pembebasan lahan belum bisa dituntaskan,” tegas Zulfan kembali.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik, Mokh Najikh membenarkan jika tidak ada anggaran sepeserpun dari APBD Gresik 2010 untuk pembebasan lahan lapter Bawean. “Dalam pembahasan PAPBD sebenarnya ada usulan Rp1,3 miliar untuk membebaskan dua hektar dari 3,5 hektar lahan yang dibutuhkan. Tapi tidak ada jaminan pembebasan lahan akan bisa dilaksanakan jika anggaran ini disahkan. Apalagi tahun ini waktu kita tinggal tiga bulan. Tidak mungkin kita menganggarkan jika warga tidak mau dengan harga yang kita tawarkan,” katanya kemarin.

Karena itu, tambah dia, pihaknya akan memberikan penjelasan kepada Pemprov agar provinisi tetap mengalokasikan dana sharing pembangunan lapter pada APBD Jatim 2011 nanti. “Kami juga akan menganggarkan dana pembebasan lahan lapter Bawean dalam APBD tahun depan,” tuturnya.

Terkait usulan konsinyasi sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2006 tentang pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum, Najikh menilai terlalu kejam.

Konsinyasi merupakan sistem yang bisa ditempuh pemerintah dengan menitipkan uang ke pengadilan untuk pembebasan lahan jika tidak terjadi mufakat saat perundingan. Pemilik mau tidak mau mengambil uang di pengadilan sesuai dengan yang ditetapkan oleh tim appraisal. “Kami untuk sementara tidak akan menempuh cara konsinyasi,” tegasnya.

Kendati demikian, Najikh mengaku belum memiliki wacana agar kepentingan pemerintah dan warga ada titik temu. “Kita masih menunggu dulu,” katanya.

Pada 2009, anggaran APBD sebesar Rp300 juta untuk pembebasan lahan lapter Bawean tidak terserap karena pemilik lahan menolak harga tanah yang ditetapkan pemerintah.

Proyek lapter Bawean berkali-kali tersendat, selain terganjal pembebasan lahan, proyek yang dimulai tahun 2006 lalu itu juga mangkrak karena kasus korupsi yang melibatkan sejumlah oknum dari pemerintah kabupaten, dan saat ini kasusnya tengah disidangkan di Pengadilan Negeri setempat.

Pemkab Gresik sendiri pernah mentargetkan lapter Bawean harus rampung tahun 2007. Namun, tidak tewujud. Kemudian ditargetkan tuntas 2009, namun lagi-lagi gagal hingga tahun 2010 ini. sep



Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2006 Pasal 10

Ayat (1) Dalam hal kegiatan pembangunan untuk kepentingan umum yang tidak dapat dialihkan atau dipindahkan secara teknis tata ruang ketempat atau lokasi lain, maka musyawarah dilakukan dalam jangka waktu paling lama 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal undangan pertama.

Ayat (2) Apabila setelah diadakan musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai kesepakatan, panitia pengadaan tanah menetapkan besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dan menitipkan ganti rugi uang kepada pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi lokasi tanah yang bersangkutan.

Read more...

Kamis, September 30, 2010

Listrik Curah Ditertibkan



Kamis, 30 September 2010
SURABAYAPOST-ONLINE
GRESIK – Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PLN dari Area Pelayanan Jaringan (APJ) Gresik memutus paksa meteran ilegal milik pelanggan PLN di beberapa desa di Bawean. Meteran yang diputus adalah meteran yang tidak standar alias diubah sendiri dayanya oleh pelanggan melampaui kontrak. Dayanya kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga lainnya.

“Hasil temuan di lapangan mengejutkan. Banyak pelanggan PLN yang mengubah sendiri dayanya. Dalam perjanjian kontrak dengan PLN mestinya hanya 6 Ampere atau 1.300 Volt Ampere (VA) namun dimodifikasi menjadi 20 Ampere atau 4.400 Volt Ampere. Dinaikkan lebih dari tiga kali lipat dari kontrak,” kata Kemas Baharudin, anggota tim P2TL, Rabu (29/9).

Rata-rata, tambah dia, segel meteran dirusak dan main circuit breaker (MCB) meteran diperbesar. MCB fungsinya memutus hubungan listrik secara otomatis bila daya melampaui standar yang ditentukan. Gunanya untuk mencegah terjadinya korsleting akibat melonjaknya tegangan listrik. Jika MCB dinaikkan, dayapun bisa diubah menjadi lebih besar.

Daya yang besar ini, tambah Kemas, disalurkan ke rumah warga lain atau yang sering disebut listrik curah alias pemasangan listrik liar. Tim tidak menyegel meteran yang tidak diubah, meskipun dialirkan ke sejumlah rumah warga lain. “Hanya meteran yang dirusak saja yang kami tertibkan,” tegasnya.

Puluhan meteran yang telah ditertibkan adalah milik pelanggan di Desa Suwari, Pudakit Barat, dan Desa Daun di Kecamatan Sangkapura, dan Desa Kepuhteluk di Kecamatan Tambak.

Ibnu Qoyim, anggota P2TL lainnya menambahkan, pelanggan yang sudah dipotong meterannya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menyelesaikan admistrasi sesuai peraturan PLN. Termasuk juga Balai Desa Pudakit Barat dan rumah milik Kepala Desanya. “Untuk menindaklanjuti pelanggaran, kami serahkan kepada PLN UPJ (unit pelayanan jaringan) Bawean,” terangnya.

Penertiban ini dilakukan mulai Selasa (28/9) hingga Jumat (1/10) besok.

Dampak pemutusan listrik curah memang terasa bagi warga setempat saat malam tiba. Suasana gelap gulita menyelimuti kampung, khususnya tempat-tempat belajar mengaji di waktu malam. "Apa bedanya warga Suwari dengan desa lain di Pulau Bawean yang menikmati listrik PLN. Sampai kapan keadilan akan diberikan, bila di sini gelap-gelapan, sedangkan di sana terang benderang," kata Kiai Mustahar (60), salah satu pengasuh di musala di Dusun Padang Suwari Desa Suwari.

Menurut dia, jika berniat menertibkan listrik curah, mestinya PLN harus memasang jaringan di seluruh Bawean. Warga terpaksa memasang listrik curah karena PLN tidak mampu memasang jaringan listrik di seluruh Bawean. Saat ini pun masih banyak daerah di Bawean yang sama sekali belum menikmati listrik PLN, khususnya di daerah pegunungan, seperti di Desa Promaan, Grejeg, Kebunteluk Dalem, Balikterus, Teluk Jatidawang, Gelam, dan Dekatagung.

“Sebagai warga Indonesia, kami juga ingin menikmati listrik dari PLN. Jika listrik kami diputus, sangat mengganggu proses belajar-mengajar di musala kami,” tandas Kiai Mustahar.

Sedangkan, Nur Prihatin (47) ibu rumah tangga asal Desa Pudakit Barat mengaku kesal dengan pemutusan listrik oleh P2TL ini. “Seandainya ada listrik PLN, tidak mungkin warga Suwari menyambung listrik curah. Kami jadi pelanggan listrik curah karena tidak adanya listrik dari PLN, " katanya dengan nada kesal.

Karena pemutusan ini pula, lanjutnya, dia terpaksa menggunakan lampu temple yang berbahan bakar minyak tanah. “Padahal untuk mendapatkan minyak tanah di Bawean sangat susah dan harganya pun mahal,” katanya.

Beberapa warga Bawean yang daerahnya belum teraliri listrik meminta kapada PLN agar pelanggan yang mendapatkan listrik melalui listrik curah dilegalkan. sep

Read more...

Bulan Depan, Asteroid Berbahaya Dekati Bumi



INILAH.COM, Jakarta – Sebuah asteroid yang berpotensi bahaya akan melintas bumi dalam satu bulan ke depan. Asteroid ini diberi nama ST3 2010.

Asteroid itu memiliki diameter 150 meter dan akan melintas bumi empat juta mil (6.437.376 km) pada Oktober.

Asteroid ini ditemukan menggunakan perangkat Panoramic Survey (PS) Telescope baru dan Rapid Response System atau Pan-STARRS.

Teleskop PS1 mengambil gambar asteroid ini pada 16 September saat jaraknya masih 20 juta mil (32.186.880 km).

Asteroid ini adalah yang pertama ‘berpotensi bahaya’ ditemukan oleh Pan-STARRS menggunakan teleskop baru tersebut.

“Meski obyek ini tidak menghantam bumi nantinya, temuan ini menunjukkan Pan-STARRS merupakan sistem sensitif yang memang dikhususkan untuk mencari asteroid berpotensi berbahaya,” kata Robert Jedickie dari PS1 Scientific Consortium.[ito]

Read more...

Ditemukan Planet Mirip Bumi Layak Huni



Kamis, 30 September 2010
SURABAYAPOST-ONLINE
HAWAII- Hasil pengamatan observatorium MW Keck di Hawaii, Amerika Serikat, selama 11 tahun membuahkan hasil. Para ilmuwan menemukan sebuah planet yang paling mirip dengan Bumi. Bahkan, planet yang diberi nama Gliese 581g itu kemungkinan bisa dihuni manusia.

Seperti dilansir Telegraph.co.uk, planet yang ukurannya hampir sama dengan Bumi itu mengorbit dan berada di tengah ’zona huni perbintangan’. Peneliti juga menemukan zat cair dapat eksis di permukaan planet itu. Ini akan menjadi planet paling mirip Bumi yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Ini juga merupakan planet pertama yang paling berpotensi dihuni manusia.

”Temuan kami ini sangat menarik dan menawarkan kemungkinan bahwa planet ini berpotensi untuk dihuni,” kata Profesor Steven Vogt di University of California, salah satu anggota tim pemburu planet ini. Sebelumnya, Badan Antariksa AS (NASA) juga menemukan planet mirip bumi, Kepler 9.

Gliese 581g ditemukan berdasarkan observasi yang dilakukan menggunakan teknik tercanggih yang dikombinasikan dengan teleskop kuno. Dua planet Gliese 581g ini memiliki massa tiga sampai empat kali dari Bumi dan periode orbit hanya di bawah 37 hari.

Volume massa itu menunjukkan bahwa planet itu kemungkinan merupakan planet berbatu dengan permukaan tertentu. Itu juga menunjukkan bahwa planet tersebut memiliki gravitasi yang cukup.

Gliese 581g terletak dengan jarak 20 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya berada di konstelasi Libra. Posisi planet ini, satu sisi selalu menghadap bintang dan memiliki suhu panas yang memungkinkan manusia untuk berjemur secara terus-menerus di siang hari. Di bagian samping yang menghadap jauh dari bintang, berada dalam kegelapan yang terus-menerus.

Para peneliti memperkirakan rata-rata suhu permukaan planet ini antara -24 dan 10 derajat Fahrenheit atau -31 sampai -12 derajat Celsius. Suhunya akan sangat terik saat posisinya menghadap bintang dan bisa terjadi pembekuan saat sedang gelap.

Menurut Profesor Vogt, gravitasi di permukaan planet itu hampir sama atau sedikit lebih tinggi dari Bumi, sehingga orang dapat dengan mudah berjalan tegak di planet ini. ”Faktanya, kami mampu mendeteksi planet ini begitu cepat dan sangat dekat. Ini memiliki arti bahwa planet seperti ini benar-benar berciri umum, seperti Bumi,” jelasnya. viv

Read more...

Rabu, September 29, 2010

Bupati Gresik Beli Mebel Kerja Sendiri



Rabu, 29 September 2010
Sambari (kanan) dan Qosim.

GRESIK (SURABAYAPOST-ONLINE)
Usai dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto-Moh Qosim menunaikan tugas kedinasan dengan dana dan fasilitas pribadi termasuk mobil dan sejumlah perangkat kerja.

Bahkan mebel di ruang kerjanya dibeli dengan uang pribadi karena tidak sepeser pun dana anggaran yang tersisa dari pemerintahan sebelumnya yang saat itu dijabat oleh Robach Maksum dalam sepuluh tahun terakhir.

“Masak anggaran di bagian perlengkapan sisa nol rupiah, ini keterlaluan. Harus diusut ke mana anggaran itu kok sampai terserap nol rupiah," kata Wakil Ketua DPRD Gresik, Susiyanto, Rabu (29/9) menanggapi berita anggaran di Bagian Perlangkapan Pemkab Gresik, nol rupiah.

Dikatakan, mestinya sebelum pelantikan segala kebutuhan kedinasan bupati dan wakil bupati harus sudah siap di tempat. ”Karena setelah dilantik, bupati dan wakil bupati langsung kerja, tidak ada waktu leha-leha lagi,” katanya.

Plt Sekretaris Daerah Pemkab Gresik, Mokh Najikh, mengaku tidak pernah diajak bicara oleh satuan kerja terkait. ”Pada jalan sediri-sendiri. Meskipun saya ini Plt Sekda, mestinya juga harus diajak ngomong. Jadi Plt saya tidak ada gunanya,” katanya.

Najikh mengaku heran dengan tingkah polah para stafnya pasca pelantikan bupati/wakil bupati. Terkait dengan habisnya anggaran di Bagian Perlengkapan, mantan Plt Bupati Gresik ini mengaku tidak tahu. ”Saya tidak tahu, karena tidak pernah diajak ngomong. Nggak ada gunanya saya jadi Plt Sekda, karena pada jalan sendiri-sendiri, tidak ada koordinasi,” kata Najikh.

Kemarin, sehari setelah bupati dan wakil bupati dilantik, puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik menggelar aksi demo di depan kantor bupati di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo. Mereka meminta bupati dan wakil bupati baru ini tidak “tong kosong,” tapi benar-benar bisa menepati janji-janji yang telah diumbar sebelum pemilihan lalu

“Masyarakat Gresik memiliki bupati dan wakil bupati yang baru dilantik. Kami meminta dua pejabat politis ini menepati janji-janji yang diberikan saat kampanye dulu, jangan tong kosong,” teriak Al Ushudi, koordinator lapangan saat berorasi.

Dalam aksinya, puluhan mahasiswa ini menyebarkan selebaran yang berisi tuntutan mereka kepada SQ. Melalui selebaran tersebut para mahasiswa meminta kebijakan-kebijakan SQ harus pro rakyat, mereka juga meminta masyarakat Gresik terus mengawasi kinerja bupati dan wakil bupati baru ini. Mereka juga membeber beberapa spanduk bertuliskan, “APBD Harus Pro Rakyat” dan “Realisasikan Visi dan Misi Saat Kampanye, Jangan Hanya Tong Kosong.”

Puluhan orang anggota PMII Gresik itu berharap dapat masuk menemui bupati-wakil bupati, namun gagal. Mereka dihadang puluhan polisi. Hanya, perwakilan saja yang ditemui Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Mokh. Najikh. Perwakilan massa mahasiswa itu kemudian menyerahkan tuntutan kepada Najikh untuk disampaikan kepada bupati-wakil bupati. sep

Read more...

Bupati Gresik Dihadang Spanduk Provokasi



Rabu, 29 September 2010
GRESIK (SURABAYAPOST-ONLINE)
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gresik dan sejumlah aparat kecamatan, menertibkan puluhan spanduk provokatif yang dipasang oleh pendukung cabup-cawabup kalah Husnul Khuluq-Musyaffa Noer (Humas).

Hingga Rabu (29/9) hari ini, Satpol PP terus berkeliling ke kota dan pelosok untuk menurunkan spanduk berisi penolakan terhadap bupati dan wakil bupati Gresik baru, Sambari Halim Radianto-Moh Qosim.

”Ada tujuh spanduk di wilayah Gresik kota, yang kemarin kami tertibkan. Sejumlah aparat kecamatan juga ikut membersihkan, di antaranya Kecamatan Bungah, Panceng, dan Cerme. Rencananya, hari ini kami akan menuntaskan penertiban spanduk-spanduk di sejumlah kecamatan lain,” kata Hari Syawaludin, Kepala Satpol PP kabupaten Gresik.

Spanduk bertuliskan, “Humas Bupati Pilihan Rakyat, dan Tolak Bupati Pilihan MK” itu ditemukan kemarin di sejumlah sudut kota Gresik. Antara lain di gerbang masuk kantor bupati, di dekat gedung DPRD, di alun-alun, kawasan Terminal Bunder, dan sepanjang jalan Dr Wahidin Sudirohusodo serta Jl KH Hasyim Asy’ari.

Nama-nama yang tertulis di sudut bawah kanan bermacam-macam, yaitu Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) seperti yang terpasang di kantor bupati, Gerakan Masyarakat Peduli Pilkada Adil (G3MPPA) Gresik, dan Aliansi Partai Non-Parlemen.

G3MPPA pernah demo menolak penetapan KPU yang menetapkan Sambari dan Qosim (SQ) sebagai peraih suara terbesar setelah pemungutan suara ulang di sembilan kecamatan beberapa waktu lalu. Mereka juga pernah menuntut Mahkamah Kontitusi (MK) memproses gugatan baru yang diajukan Humas.

Ainur Rofiq, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Gresik, partai pengusung Humas membantah jika pihak Humas yang menginstruksikan pemasangan spanduk provokatif tersebut. ”Kami tidak menginstruksikan. Itu murni insiatif masyarakat Gresik yang kecewa karena merasa dicurangi dalam pilkada kemarin,” kata Rofiq yang juga mantan sekretaris tim pemenangan Humas.

Menurut dia, pemasangan spanduk tersebut jauh lebih baik daripada masyarakat bertindak anarkis. ”Ini wajar, di daerah lain juga seringkali terjadi hal-hal seperti ini, termasuk juga di Kabupaten Gresik,” kata Rofiq.

Terpisah, Ahmad Nurhamim, mantan ketua tim pemenangan SQ mengatakan, Sambari dan Qosim yang menjadi bupati pilihan rakyat. ”Kalau memang Humas pilihan warga Gresik, pasti bukan Sambari dan Qosim yang dilantik gubernur. Tapi faktanya Sambari dan Qosim yang dilantik menjadi Bupati Gresik, bukan Humas," katanya.

Nurhamim berharap, semuanya harus bisa berjiwa besar menerima apapun hasil dari pilkada. sep

Read more...

Petugas PLN Potongi Meteran Warga



Selasa, 28 September 2010
Reporter : Abrari BW

Bawean (beritajatim.com) - Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PLN dari APJ Gresik melakukan eksekusi pemotongan meter terhadap sejumlah pelanggan PLN Bawean di Desa Pudakit Barat dan Desa Pudakit Timur Kecamatan Sangkapura Bawean, Selasa (28/9/2010). Eksekusi tersebut dilakukan oleh tim setelah ditemukan sejumlah pelanggaran dengan cara merusak segel meter dan memperbesar daya kontrak.

Salah satu anggota tim Kemas Baharuddin menuturkan, hasil temuan di lapangan sangat mengejutkan. Di antaranya pelanggan PLN yang perjanjian kontraknya hanya 6 Ampere atau 1300 VA dimodifikasi menjadi 20 Ampere atau 4400 VA. "Rata-rata segel dirusak dan MCB meter diperbesar," terang Kemas Baharuddin.

Sementara anggota tim lainnya Ibnu Qoyim menjelaskan, bagi pelanggan yang sudah dipotong harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menyelesaikan administrasi sesuai peraturan yang berlaku pada PT PLN.

Dari temuan di lapangan sedikitnya 13 pelanggan PLN di Desa Pudakit Barat yang memperbesar daya kontrak dan merusak segel meter sementara di Desa Pudakit Timur diperkiran terdapat 4 pelanggaran yang melakukan pelanggaran yang sama.

Ironisnya, tim P2TL juga melakukan eksekusi pemotongan di rumah Kepala Desa Pudakit Barat dan Balai Desa setempat setelah terbukti ditemukan pelanggaran serupa.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, eksekusi pemotongan meter tersebut juga mendapat pengawalan ketat dari jajaran Polsek Sangkapura Laskar Merah Putih Bawean. [abr/but]

Read more...

Selasa, September 28, 2010

Disodori 69.000 Warga Sangat Miskin




[ Selasa, 28 September 2010 ]
(JAWA POS)
GRESIK - Bupati dan wakil bupati Gresik terpilih, Sambari Halim Radianto-Mohammad Qosim (SQ), resmi dilantik Gubernur Jatim Soekarwo kemarin (27/9). Pelantikan pasangan itu dilangsungkan dalam rapat paripurna istimewa di Ruang Mandala Bhakti Praja lantai IV kantor bupati Gresik.

Rapat paripurna dengan agenda pengambilan sumpah dan pelantikan bupati dan wakil bupati periode 2010-2015 tersebut dipimpin Ketua DPRD Gresik Zulfan Hasyim yang dimulai pukul 09.00. Zulfan lalu membacakan proses pemilihan kepala daerah (pilkada) Gresik.

Pengambilan sumpah pasangan yang diusung Partai Golkar dan PKPI itu berlangsung tidak lebih dari lima menit. Ruangan penuh sesak. Sampai ada yang tidak kebagian tempat duduk. Empat pendingin ruangan tidak mampu menyebarkan kesejukan. Para tamu dan undangan pun kegerahan.

Melihat undangan kepanasan, Gubernur Soekarwo mencoba mencairkan suasana. ''Kepanasan ya? Kalau sauna, bayar,'' katanya di sela memberikan sambutan.

Pada kesempatan itu, Soekarwo meminta bupati dan wakil bupati yang baru dilantik memperhatikan aspek pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, dan kesehatan.

Di Gresik, kata Soekarwo, ada 69.000 rumah tangga sangat miskin (RTSM). ''Saya punya foto dan by name-nya. Sebab, sebelum pelantikan ini, saya melakukan survei ke Gresik. Nanti serahkan ke bupati dan wakil bupati,'' ujarnya.

Meski begitu, indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 70,5 tahun. ''IPM-nya hampir sama dengan rata-rata di Jatim. Tingginya angka kesempatan hidup di Gresik menunjukkan kesehatan cukup baik,'' jelasnya.

Menurut Soekarwo, pemberantasan buta huruf masih harus tingkatkan. Berdasar survei, masih ada sekitar 5,9 persen masyarakat Gresik yang tidak bisa membaca. ''Tapi, mereka mengerti rupiah,'' katanya lantas tersenyum dan membuat tawa undangan.

Dia berharap, dalam seratus hari masa kepemimpinannya, SQ lebih meningkatkan silaturahmi kepada muspida, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. ''Ngalahi lah sambangi toga dan tomas serta anggota parlemen,'' ujarnya berharap.

Pelantikan Sambari dan Qosim juga dihadiri politisi dari Jakarta. Di antaranya, Akbar Tandjung dan Effendi Choirie. Selain itu, hampir seluruh pengurus DPD Partai Golkar Jatim hadir.

Mantan Bupati Gresik Robbach Ma'sum hadir dan duduk di deretan kursi undangan menghadap ke utara. Namun, mantan Wakil Bupati M. Sastro Soewito tidak terlihat batang hidungnya.

Menurut stafnya, sejak cuti untuk bersaing dalam pemilihan bupati, Sastro sudah tidak pernah masuk ke kantor. "Saya tidak tahu Pak Sastro di mana?'' ujar mantan stafnya.

Di tempat terpisah, Sambari Halim dan Qosim mengungkapkan, dalam seratus hari pertama, pihaknya berjanji memberikan sertifikat gratis kepada 200 rumah tangga sangat miskin. Selain itu, mereka berjanji menjadikan Pulau Bawean terang-benderang serta menurunkan harga tiket kapal Gresik-Bawean. (yad/ris/c5/ruk)

Read more...

Alien Pernah Matikan Rudal AS



Selasa, 28 September 2010

SURABAYAPOST-ONLINE
Sebanyak 120 mantan personel dan pilot militer Amerika Serikat (AS) memberikan kesaksian mengejutkan. Mereka mengaku melihat sekelompok makhluk asing atau alien mendarat, menyusup dan menonaktifkan rudal nuklir milik Inggris dan AS di markas peluncuran rudal.

Seperti dilansir Telegraph.co.uk, pilot militer AS yang memberikan kesaksian adalah Kapten Robert Salas. Menurut Salas, pemerintah AS dan Inggris disinyalir menutup-nutupi beberapa peristiwa kunjungan alien yang telah berlangsung sejak 1948.

Salas mengatakan, dirinya menjadi saksi pada kejadian 16 Maret 1967 di markas Angkatan Udara Malmstrom, Montana, yang menyimpan rudal nuklir Minuteman.

”Saya sedang bertugas ketika suatu obyek datang dan berdiri langsung di atas markas peluncuran rudal itu. Sebanyak 10 rudal dinonaktifkan. Dan hal yang sama terjadi di lokasi lain seminggu kemudian,” kata dia.

Dia menduga, ada kepentingan kuat dari makhluk-makhluk itu dengan rudal-rudal yang akan diluncurkan. ”Saya pribadi berpikir mereka bukan dari planet bumi,” ujar Salas.

Saksi lain mengaku telah melihat kegiatan serupa di Inggris. Saksi bernama Kolonel Charles Halt mengatakan ia melihat sebuah pesawat UFO di bekas pangkalan militer RAF Bentwaters, dekat Ipswich, 30 tahun lalu.

Charles Halt melihat berkas cahaya ditembakkan ke pangkalan kemudian mendengar di radio militer bahwa alien telah mendarat di dalam area penyimpanan nuklir.

”Saya percaya bahwa pihak keamanan Security Service baik dari Amerika Serikat dan Inggris telah mencoba, dari dulu hingga sekarang, untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di RAF Bentwaters,” kata dia.

Lokasi itu dulu digunakan sebagai markas AS Fighter Wing Taktis ke-81. Saksi lain, Kapten Bruce Fenstermacher, mantan perwira Angkatan Udara AS, juga mengklaim serupa.

Dia melihat sebuah pesawat UFO berbentuk cerutu melayang di atas sebuah pangkalan nuklir di Wyoming pada tahun 1976.

Pengakuan itu tidak dipercaya begitu saja dan kemudian diteliti dan diselidiki enam penerbang AS dan mantan anggota militer lainnya. Enam orang ini kemudian mencari kesaksian dari 120 mantan personel militer. Informasi yang telah mereka kumpulkan menunjukkan, makhluk asing mendarat di Bumi tujuh tahun yang lalu.

Rencananya, bukti-bukti itu akan disampaikan informasi tadi kepada pemerintah AS dan Inggris. Mereka akan mencoba mensosialisasikan kepada dua negara bila kunjungan makhluk ekstra-terestrial itu telah berlangsung lama dan itu sebagai satu fakta.

Dubes Alien

Pembahasan tentang makhluk luar angkasa tidak main-main. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjuk Mazlan Othman, pakar astrofisika Malaysia sebagai Duta Besar Alien. Jabatan resminya adalah Kepala Kantor PBB untuk Urusan Luar Angkasa atau UNOOSA.

Seperti dilaporkan situs berita Daily Mail Senin (27/9), tugas utama perempuan 58 tahun itu adalah mengkoordinasikan respon umat manusia akan kunjungan makhluk asing. Bila hal itu memang terjadi, Othman pula yang bakal jadi orang pertama yang menyambut ET cs di planet Bumi.



Pakar astrofisika itu mengatakan kontak manusia dengan makhluk asing makin mendekati kenyataan, dan kita harus mempersiapkan diri. ”Mengingat ini adalah masalah sensitif, harus ada koordinasi respons. PBB sudah menyediakan mekanismenya.”

Rencana ini akan dibahas di tingkat Komite Penasehat Ilmiah PBB. Jika komite mendukung, akan diteruskan ke Majelis Umum. Kepala Delegasi Inggris di Komisi PBB, Profesor Richard Crowther mendukung Othman sebagai duta yang bertugas menemui pemimpin mahluk asing.

April lalu, fisikawan termashur Profesor Stephen Hawking memperingatkan rekan-rekannya untuk berhati-hati dalam menjalin kontak dengan alien. Sebab, kata ilmuwan 68 tahun itu, makhluk asing memiliki peradaban lebih maju dan datang untuk menjajah Bumi. ”Seperti kedatangan Christopher Columbus dan merugikan penduduk asli Amerika,” katanya. ins,viv

Read more...

Senin, September 27, 2010

500 Polisi Jaga Pelantikan Bupati Gresik



Senin, 27 September 2010
Sambari dan Qosim

GRESIK-Sebanyak 500 anggota Polri yang terdiri atas Polres Gresik, Brimob Polda dan pasukan Dalmas Polda Jawa Timur dikerahkan menjaga pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan M. Qosim di Kantor Bupati, Senin (27/9).

Gubernur Jatim Soekarwo melantik kepala daerah yang menang saat Pilkada ulang di sembilan kecamatan itu.

”Kita melakukan pengamanan semaksimal mungkin untuk menjaga sesuatu yang tidak kita inginkan demi kelancaran peosesi pelantikan,” kata Kepala Bagian Operasional Polres Gresik Kompol Pranatal Hutajulu.

Ia mengungkapkan, hingga pagi ini Gresik dalam kondisi aman tidak ada demo penolakan terkait pelantikan bupati terpilih yang sebelumnya dikabarkan akan ada gerakan tersebut.

”Hingga pagi ini tidak ada indikasi adanya demo penolakan pelantikan. Tetapi kami akan tetap melakukan pengamanan secara ketat,” katanya.

Dikatakanya, setiap undangan yang memasuki gedung pelantikan diperiksa secara ketat untuk memberi rasa aman saat pelantikan berlangsung.

”Kita akan memeriksa seluruh tamu undangan yang hendak masuk ke dalam gedung tempat pelantikan agar pelantikan berlangsung khidmat,” ujarnya

Ada isu massa pasangan cabup yang kalah pada coblos ulang Husnul Khuluq-Musyaffa Noer (Humas) akan demo besar-besaran untuk menolak pelantikan bupati/wakil bupati terpilih Sambari Halim Radianto-M Qosim (SQ). sep (surabayapost-online)

Read more...

300 Calon TKI Tertipu Makelar

Monday, 27 September 2010
BLITAR (SINDO) – Tenaga kerja Indonesia (TKI) tak hanya babak belur di negeri orang.Belum berangkat pun, mereka sudah susah. Ini seperti nasib 300 calon TKI yang ditipu calo alias makelar asal Kabupaten Blitar.

Para korban sebagian besar warga Kabupaten Lamongan yang berjumlah 60 orang.Sisanya berasal dari Bojonegoro,Kediri, Tulungagung, dan Blitar.Mereka mengaku telah menyetor uang rata-rata Rp2.000.000 kepada Ali Rohmad,warga Desa Gogodeso, Kanigoro,Kabupaten Blitar. Rata-rata setiap korban yang mantan TKI Timur Tengah ini tergiur dengan tawaran gaji Rp6 juta/ bulan dengan biaya pemberangkatan relatif murah.

Untuk bisa berangkat ke Belanda, Ali Rohmad mematok tarif Rp3,5 juta per orang dengan pembayaran awal Rp2 juta. Menurut Mulyono, 27, salah satu korban asal Desa/Kecamatan Sugiyo,Kabupaten Lamongan, dia dan sejumlah temannya dijanjikan bisa bekerja di dalam proyek pembangunan jembatan di Negeri Kincir Angin, Belanda. Namun, sampai tiba waktu pemberangkatan, seperti tertuang dalam surat perjanjian tertulis,Ali Rohmad tak pernah menampakkan batang hidungnya. “Janjinya pada Juli 2010 kami berangkat.

Namun, ternyata tidak berangkat juga sampai sekarang,“ ujarnya seusai menemui anggota DPRD Kabupaten Blitar . Berkali-kali dia mencoba menghubungi Ali Rohmad, tapi tidak bisa. Saat bisa dihubungi, Ali Rohmad yang mengaku sebagai petugas lapangan (PL) PT Widya Karya (WK) Jakarta itu terus menghindari pertanyaan para calon buruh migran. Saking jengkelnya, sekitar 300 calon TKI yang merasa ditipu mendatangi rumah Ali Rohmad.

Namun, Ali Rohmad, menurut Endang (istri Ali Rohmad), sedang berada di Jakarta dalam rangka menyelesaikan urusan yang dia sendiri tidak tahu.“Kami meminta uang kami dikembalikan,“ tegas Mulyono. Kemarin para calon TKI korban penipuan ini didampingi LSM Serikat Buruh Migran Blitar (SBMB) serta Paguyuban Peduli Perempuan dan Buruh Migran (P3BM).

Para korban dibawa ke DPRD Kabupaten Blitar. Kepada para korban, istri Ali Rohmad hanya berjanji segera memenuhi tuntutan 14 korban. Sebab,dia memang terlibat sebagai saksi dalam surat perjanjian. Sementara sisanya masih dipertimbangkan. (solichan arif)

Read more...

Minggu, September 26, 2010

Bursa Sekda Gresik Menguat

Sunday, 26 September 2010

GRESIK(SINDO) – Pasangan bupati-wakil bupati Gresik terpilih,Sambari Halim Radianto-M Qosim (SQ),Senin (27/9) hari ini,dijadwalkan bakal dilantik oleh Gubernur Jatim Soekarwo di Kantor Bupati setempat.

Menyusul pelantikan itu,kini yang mulai hangat dibicarakan adalah bursa sekretaris daerah (sekda). Informasi yang dihimpun harian SINDO,beberapa nama pejabat pemkab dinilai layak menduduki posisi sekda.Mereka di antaranya Mokh Najikh (Plt Sekda dan Bupati yang juga menjabat Kepala Dinas Perizinan), Hari Sucipto (Kepala Badan Kependudukan dan Catatan Sipil), Saputro (Kepala Dinas Tenaga Kerja), Tugas Huni Syarwanto (Kepala Dinas Pekerjaan Umum), M Najib (Kepala Bappeda), Bambang Isdianto (Asisten III Setda), dan Agus Muljono (Kepala Dinas Perhubungan). Namun, dari beberapa nama tersebut, kini mulai mengerucut. Ada tiga nama yang dianggap paling berpeluang, yakni Agus Muljono, Bambang Isdianto,dan M Najib.

Ketiganya mempunyai keunggulan masing-masing. Bambang Isdianto dinilai layak karena tingkat resistensinya untuk urusan internal relatif kecil.Begitu juga M Najib yang dianggap cukup berpengalaman.“ Pak Najib itu orangnya tengah-tengah,tidak berpihak dan tidak ikut-ikut saat pilbup kemarin,” ujar salah satu pejabat di lingkungan Pemkab Gresik. Peluang Agus Muljono pun cukup besar. Selain dikenal senior dan pernah menduduki beberapa jabatan kepala dinas,dia cukup piawai pula dalam berkomunikasi dengan komunitas di luar pemda. Bahkan, pejabat yang dikenal buruh dengan sebutan Abah itu mempunyai jaringan kuat di Pemprov Jawa Timur melalui jaringan alumnus Unair,Surabaya.

Kendati begitu, Kadishub Gresik Agus Muljono mengaku tidak begitu berambisi menduduki posisi sekda. Bagi dia, pengabdian dan kerja lebih penting daripada hanya mengejar jabatan. Sebab, bagi dia jabatan bersifat sementara, sedangkan pengabdian dan kerja keras adalah moto dalam hidupnya. ”Semua yang dibebankan kepada saya adalah amanah,”tutur pendiri Koperasi Ikatan Alumni (Ika) Justisia Fakultas Hukum Unair tersebut. Beberapa jabatan yang pernah diembannya, yaitu Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker); Kepala Dinas Perindustrian,Perdagangan, Koperasi,dan UKM; serta Kepala Dinas Perhubungan Gresik. Sekretaris DPD Partai Golkar Gresik Ahmad Nurhamim mengatakan, beberapa nama yang mencuat untuk dicalonkan sebagai sekda tersebut memang layak masuk bursa.

Bahkan,legislator yang juga ketua tim pemenangan itu menyebut ada lima nama.Namun, dia tidak menyebut lima nama yang dia maksud. ”Sedikitnya ada lima hingga tujuh pejabat yang dinilai layak menjadisekda.Selainsenioritasdan kepangkatannya memenuhi syarat, juga dinilai mampu mengakomodasi kepentingan politik pasangan SQ,”papar salah satu pejabat yang enggan disebut namanya. (ashadi ik)


coverjatim

Read more...

Besok Pasangan Sambari-Qosim Dilantik Gubernur

Minggu, 26 September 2010
Reporter : Ahmad Fakhry Rofiqy

Gresik (beritajatim.com) - Pasangan bupati Gresik terpilih, Sambari Halim Radianto-M Qosim (SQ) akan dilantik oleh Gubernur Jawa Timur besok, Senin (27/9/2010). Pelantikan akan digelar di lantai IV Kantor Bupati Gresik Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo.

Kepastian itu diungkapkan Mighfar Syukur, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Gresik. "Berdasar kesepakatan bersama Gubernur Jatim, SQ dilantik besok senin," ujarnya saat dihubungi beritajatim.com melalui telepon, Minggu (26/9/2010) siang.

Mighfar, yang ketika dihubungi ternyata berada ditengah geladi bersih pelantikan menjelaskan singkat, Jumat (23/9/2010) kemarin surat pengesahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sudah diserahkan oleh gubernur ke DPRD Gresik. Dan pada hari itu juga, dewan langsung menggelar Badan Musyawarah (Bamus) untuk mengesahkan jadwal pelantikan yang telah disepakati.

Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua Tim Pemenangan SQ Ahmad Nurhamim. Hamim mengungkapkan dengan dilantiknya SQ sebagai penguasa baru Kabupaten Gresik hingga lima tahun mendatang, diharapkan jajaran pemkab segera bisa bekerja normal dan mewujudkan semua rencana SQ untuk memajukan Gresik.

"Harapan kami, setelah SQ resmi dilantik maka roda pemerintahan harus bisa berjalan normal dan semua PNS bisa bekerja bersama memajukan Gresik," ujar Hamim yang juga Sekjen DPD Golkar Gresik.

Sementara itu terkait pengamanan, Kapolres Gresik AKBP Jacub Prajogo menyatakan pihaknya sudah siap mengawal prosesi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Kesiapan tersebut, diantaranya dengan mengerahkan sedikitnya 800 personel kepolisian, termasuk di dalamnya unsur Brimob, untuk menjaga pelaksanaan upacara pelantikan.

"Bukan hanya di lokasi pelantikan, kami juga menempatkan personel di sejumlah sarana vital, sekaligus di sejumlah Mapolsek yang dekat dengan lokasi pelantikan," jelasnya.[fqi/gir]

Read more...

Agiel Surya Pratama Putra

Agiel Surya Pratama Putra

PeSaN & ChATiNg


ShoutMix chat widget

Blog Archive

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP