Rabu, Juni 17, 2009

Pemerintah Perlu Menata Ulang Kebijakan Perlindungan TKI


Dr.Hassan Wirayuda, Menteri Luar Negeri (ANTARA)

Rabu, 17 Juni 2009 06:19 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyatakan, pemerintah perlu menata ulang kebijakan di dalam negeri terkait masalah perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

"Kita perlu menata lagi kebijakan ke dalam. Sebab, kalau dilihat persoalan sebagian besar perlindungan TKI bersumber dari dalam negeri," kata Menlu Hassan usai menghadiri acara `Annual Lecture Mengenang Tokoh Diplomasi Mohammad Roem`, di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa.

Persoalan perlindungan TKI, kata Menlu, bersumber dari hulu yang bermuara ke perwakilan-perwakilan di luar negeri.

Pemerintah dahulu berharap banyak dengan dibentuknya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), akan mampu membenahi sistem pengerahan TKI di luar negeri.

"Tapi, badan itu kenyataanya masih jauh dari harapan kita," katanya.

Pemerintah sebaiknya melibatkan berbagai departemen memikirkan kembali masalah kebijakan perlindungan TKI, apakah pembenahan yang dilakukan itu perlu ada "moratorium" kebijakan baru agar ada penyelesaian baik di dalam maupun di luar negeri.

"Sehingga, kita tidak menumpukkan masalah satu dan lainnya tanpa ada penyelesaian," katanya.

Sementara pemerintah saat ini masih melakukan evaluasi terhadap dampak dari rencana penghentian pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia, menyusul sejumlah kasus kekerasan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) di negara itu.

Kasus yang sempat mencuat menimpa TKW Indonesia baru-baru ini, yakni Siti Hajar, pembantu rumah tangga asal Garut, Jawa Barat, disiksa dan gajinya tidak dibayar selama 34 bulan oleh majikannya di Malaysia.

Petugas Perlindungan dan Pelayanan warga negara Indonesia Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur kemudian menyerahkan majikan Siti Hajar, Hau Yuang Tyng atau dipanggil akrab "Michelle" ke polisi Malaysia untuk diperiksa dan diproses berdasarkan hukum.(*)

Read more...

Rayakan Kelulusan, Dua Pelajar Terseret Ombak



Rabu, 17/06/2009 08:45 WIB

Muhammad Aminudin - detikSurabaya
Malang - Dua pelajar SMUN 1 Turen hilang terseret ombak Pantai Bajulmati, Gedangan, Malang. Kedua korban Hindun Komariyah Gufroh (19) dan Aang Prasetyo (19) warga Kedok, Kecamatan Turen terseret ombak saat berenang merayakan kelulusan.

Salah satu korban bernama Hindun Komariyah Ghufron adalah putri Kapolsek Gedangan AKP Muh Ghufron.

"Ya itu anak perempuan saya nomor pertama, dia pamitan main dengan temannya kemarin siang," kata Ghufron kepada detiksurabaya.com, Rabu (17/6/2009).

Dia mengaku mengetahui anaknya bersama dengan 4 temannya akan bermain di Pantai Bajulmati saat siang hari. "Pak saya mau ke Bajulmati dengan teman-teman saya," kata Ghufron menirukan anaknya yang berpamitan.

Namun sejak tiba di pantai hingga sore hari, dirinya tidak mendapat kabar tentang anaknya. Tiba-tiba teleponnya berdering dan seorang teman putrinya menghubungi dan mengabarkan jika anaknya terseret ombak saat berenang.

"Saya langsung menuju lokasi untuk mengetahui kebenarannya dan saya meminta bantuan warga dan brimob untuk membantu mencari lokasi anak saya terseret ombak," tambah Ghufron.

Sementara Kepala Sandi dan Telekomunikasi Satlak Penanggulangan Bencana Pemkab Malang, Bagyo mengaku hingga saat ini kedua korban masih belum ditemukan. Namun pencarian tetap dilanjutkan.

"Proses pencarian gabungan tim dari SAR, PMI, Malang Selatan Rescue, polisi dan Brimobda Ampeldento masih dilakukan sejak kedua korban dikabarkan hilang oleh teman-temannya Selasa sore," kata Bagyo.

Dari keterangan rekan-rekan korban, kata Bagyo, korban bersama 4 temannya nekat berenang hingga ke tengah dari bibir pantai. Terjangan ombak kemudian menghantam keduanya. Tiga teman korban berhasil selamat dan meminta pertolongan untuk mencari kedua korban.

"Dari tiga temannya itu kita mendapatkan informasi korban dikabarkan hilang," jelasnya.(fat/fat)

Read more...

Senin, Juni 15, 2009

ROBOT BANDUNG RAIH EMAS DI AS

Headline News / Umum / Senin, 15 Juni 2009 10:44 WIB
Metrotvnews.com, New York: Robot DU-114 buatan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, Jawa Barat, berhasil meraih medali emas dalam kompetisi robot internasional di San Francisco, Amerika Serikat, Ahad kemarin. Medali emas langsung dikalungkan oleh salah satu panitia International Robo Games kepada si pembuat DU-114, Rudy Hartono, mahasiswa Unikom Bandung.

Konsul Pensosbud Konsulat Jenderal RI di San Francisco, Andi Rahadian menjelaskan, DU-114 tampil sebagai pemenang di ajang tersebut untuk kategori robot pemadam api (open fire fighting autonomous robot). "Untuk kategori ini, ada 11 tim dari berbagai negara yang mengikuti pertandingan. Robot DU-114 tadi menjadi yang tercepat dalam memadamkan api," kata Andi.

Selain DU-114, Indonesia juga menyertakan satu robot lainnya untuk bertanding di kategori yang sama, Next 116. International Robo Games berlangsung pada 12-14 Juni dan diikuti oleh tim dari 20 negara yang bertanding di berbagai kategori.

Tim robot Indonesia dari Unikom Bandung yang dipimpin oleh Purek III Unikom Dr. Aelina Surya akan kembali ke Indonesia pada Selasa (16/6) depan. Tim tersebut tiba di San Francisco pada 4 Juni lalu, antara lain untuk melakukan pendaftaran pada 5 Juni serta pengecekan keamanan pada 10 Juni yang diwajibkan oleh panitia International Robo Games.

Pada Sabtu pekan lalu (6/6), tim robot Indonesia sempat unjuk gigi di depan masyarakat Indonesia, mendemonstrasikan kedua robot yang ikut dalam kompetisi. DU-114 dan Next 116 mempertontonkan kepiawaian mereka dalam mencari sumber api dan memadamkan api dengan hembusan angin maupun semprotan air.

Demonstrasi itu dihadiri oleh sekitar 100 orang dari berbagai kalangan, antara lain dari UC Berkeley, keluarga besar Staf KJRI San Francisco, pelajar, mahasiswa, Indonesia Professional Association (IPA), FKGI (Forum Komunikasi Gereja Indonesia), Persahabatan Senior Indonesia (PSI), serta masyarakat Indonesia di San Francisco-Bay Area.

Selama berada di San Francisco, Tim Robot Unikom sempat mengunjungi laboratorium robotika di UC Berkeley dalam rangka merintis kerja sama antara Unikom dengan University of California di Berkeley. Menurut Andi Rahadian, saat bertandang ke UC Berkeley, mereka diterima oleh George Anwar, warga negara Indonesia yang menjabat sebagai kepala divisi robotika UC-Berkeley.(Ant/OL-04/DSY)

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP