Senin, Desember 13, 2010

Gelombang Tinggi, Kapal ke Bawean Ditunda




Senin, 13 Desember 2010
Reporter : Deni Ali Setiono
Gresik (beritajatim.com)- Imbas gelombang tinggi yang terjadi di laut Jawa sejak Minggu kemarin (12/12), membuat Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik mengeluarkan larangan berlayar. Larangan itu ditujukan kepada seluruh kapal layar motor maupun kapal yang melayani rute ke Bawean.

"Kami meminta agar kapal menunda dulu pelayaran. Bahkan, untuk keselamatan ABK instansinya juga tidak menerbitkan surat izin berlayar kepada kapal penumpang Gresik-Bawean serta kapal pelayaran rakyat (Pelra) dan KLM," Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan (Kasie Gamat) Adpel Gresik, Agus Suliarto, Senin (13/12/2010).

Menurut Agus Suliarto, penundaan ini dilakukan karena tingginya gelombang di laut Jawa yang mencapai 3 hingga 4 meter sejak Minggu kemarin.

Tingginya ombak di laut Jawa juga disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak yang diterima Adpel Gresik Sabtu sore.

Agus Suliarto menambahkan, berdasarkan laporan BMKG Tanjung Perak, ketinggian gelombang atau ombak di laut Jawa bagian Timur mencapai 3 meter dengan kecepatan angin sebesar 15 knot.

"Dengan perkiraan tersebut, kami meminta seluruh kapal penumpang dan kapal barang agar tidak berlayar dulu untuk sementara sampai ketinggian gelombang turun sampai batas normal," tambahnya.

Hingga saat ini lanjut Agus Suliarto, pihaknya terus mengamati pergerakan ketinggian ombak di laut. Selain dari laporan BMKG. Adpel Gresik juga meminta laporan dari petugas jaga pengeboran migas milik Kodeco di lepas pantai Laut Jawa.

"Kami juga meminta laporan dari Kodeco sebab mereka berada di tengah laut dan bisa mengamati pergerakan ombak serta kecepatan angin," pungkasnya.[dny/ted]

Read more...

Selasa, November 30, 2010

BKSDA Jatim Bantu Warga Sekitar Kawasan Konservasi




30 Nov 2010
Penulis : Jibril Abdillah
(ANTARANEWS JAWA TIMUR)
BKSDA Jatim Bantu Warga Sekitar Kawasan Konservasi
Gresik - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Jawa Timur, memberikan bantuan 24 ekor kambing dan 2.500 bibit pohon jati dan mahoni untuk masyarakat desa di sekitar kawasan konservasi di Pulau Bawean

Kepala Seksi BKSDA Wilayah III Surabaya, Budi Mulyanto, Selasa, mengatakan, bantuan kambing dan bibit pohon agar bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar konservasi.

"Warga Bawean dikenal sebagai TKI, harapan besar bantuan kambing bisa digulirkan secara bersama untuk peningkatan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat," kata Budi Mulyanto saat menyerahkan bantuan di Balai desa Suwari Kecamatan Sangkapura.

Ia berjanji, bantuan tidak akan hanya berhenti sampai disini, tetapi bantuan ini akan berkelanjutan sebagai bentuk perhatian kepada warga yang perduli dengan kawasan konservasi.

"Semoga bantuan yang tersalurkan bisa bermanfaat, serta bantuan bisa berkelanjutan dimasa akan datang,"ujarnya.

Budi Mulyanto meminta kepada seluruh warga Bawean agar menjaga kawasan hutan konservasi milik pemerintah.

"Soal baik atau rusaknya hutan akan berdampak kepada masyarakat Bawean, sehingga masyarakat secara bersama-sama harus ikut menjaganya," tandasnya.

Jika mengetahui siapapun yang melakukan perusakan masyarakat bisa menangkapnya dan melaporkan kepada pihak berwajib.

"Bila mengetahuai atau melihat perusak atau pencuri kayu di hutan milik pemerintah, silahkan ditangkap ataupun dilaporkan kepada petugas KSDA. Siapapun berhak menangkap bila menemukan pencuri kayu di hutan," terangnya.

Mereka imbuh Budi, harus diproses hukum sesuai dengan perbuatanya, karena akibat ulahnya akan membahayakan warga Bawean.

"Pencuri kayu dihutan milik pemerintah setelah ditangkap, wajib diproses hukum sesuai undang-undang agar memberikan efek jera kepada yang lain," katanya.

Sementara bantuan 24 ekor kambing diberikan kepada warga desa Suwari (Kecamatan Sangkapura) sebanyak 6 ekor, desa Komalasa (kecamatan Sangkapura) sebanyak 9 ekor dan desa Kalompanggubuk sebanyak 9 ekor.

Sedangkan bantuan bibit pohon jati dan mahoni sebanyak 2.500 bibit diserahkan kepada warga desa Balik Terus (Kecamatan Sangkapura).

Read more...

SMAN I Sangkapura Juara I Olimpiade Fisika Unair




30 Nov 2010
Penulis : Jibril Abdillah
(ANTARANEWS JAWA TIMUR)
Gresik - Tim Olimpiade Fisika SMAN I Sangkapura, Pulau Bawean meraih juara I dalam Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang diselenggarakan oleh MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Unair Surabaya (18/11).

"Atas prestasi ini SMAN I Sangkapura diposisi 16 besar dari 100 besar peserta olimpiade tingkat Jawa Timur, yang akan diselenggarakan tanggal 18 Desember 2010 di Unair Surabaya," kata Guru Fisika SMAN I Sangkapura, Desy Syarifah, Selasa.

Ia mengemukakan, bagi SMAN I Sangkapura, prestasi ini adalah prestasi yang cukup membanggakan warga Pulau Bawean, sebab meski dengan segala keterbatasan anak didiknya mampu mengukir prestasi.

"Bukan hanya SMAN I Sangkapura, tetapi sudah menjadi kebanggan warga Bawean, karena jika kita berbicara fasilitas siswa-siswi Bawean masih seadanya, tetapi mampu meraih prestasi," tandasnya.

Kepala SMAN I Sangkapura Marijono, menyambut gembira atas prestasi anak didiknya sebagai juara I olimpiade fisika tingkat Kabupaten Gresik.

"Warga Bawean berharap besar prestasi yang diraih bisa menjadi awal keberhasilan di olimpiade ditingkat Jawa Timur," katanya.

Dikatakanya, anak didiknya banyak yang memiliki potensi dalam prestasi akademik maupun non akademik, meski dengan segala keterbatasanya.

"Keberhasilan ini adalah bentuk kerja keras semua pihak khususnya orang tua dan guru. Mereka selalu memberikan memotivasi, agar tidak kalah prestasinya dan menjadi kebanggan warga Bawean," terangnya.

Sakinatul Mukminah siswa kelas XI IPA 3 SMAN I Sangkapura asal desa Kotakusuma Sangkapura dan Mustika Sari kelas XII IPA 2 asal desa Pudakit Timur sebagai tim mengatakan.

"Kami hanya mempunyai semangat dan belajar, untuk fasilitas kami masih kalah jauh dengan sekolah-sekolah di Gresik," katanya.

Read more...

Jumat, November 19, 2010

Presiden Inginkan Hukuman Setimpal Bagi Majikan Sumiati



Jumat, 19 November 2010
Presiden Inginkan Hukuman Setimpal Bagi Majikan Sumiati
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat kabinet terbatas untuk merumuskan langkah pemerintah guna mengurangi kasus kekerasan terhadap TKI di luar negeri secara signifikan.

Dan Presiden menginginkan hukuman setimpal bagi majikan Sumiati.

Rapat terbatas dilaksanakan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat dihadiri juga oleh Wakil Presiden Boediono serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu yaitu Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Selain itu, , Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo, serta Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto.

Dalam pengantarnya sebelum rapat, Presiden menyebutkan jumlah TKI yang berada di luar negeri adalah 3.271.584 orang, sedangkan jumlah TKI yang mengalami masalah mulai dari pelanggaran kontrak, gaji tidak dibayar, jam kerja serta beban kerja yang tidak sesuai, tindakan kekerasan serta pelecehan seksual adalah 4.385 kasus.

Dengan demikian, menurut dia, persentase kekerasan terhadap jumlah TKI secara keseluruhan adalah 0,01 persen.

"Tapi angka ini tetap bagi kita, satu orang pun warga negara harus kita pastikan mendapatkan perlindungan, perlakuan, hak-haknya sesuai kontrak yang telah ditetapkan," ujarnya.

Presiden dalam pengantarnya kembali mengecam tindak kekerasan yang dialami oleh TKI asal Dompu, Nusa Tenggara Barat, Sumiati, sebagai kejadian yang berada di luar batas kemanusiaan.

Meski pejabat terkait telah bekerja dan Pemerintah Arab Saudi telah berkomitmen menyelesaikan kasus Sumiati, Presiden tetap meminta agar kasus Sumiati dituntaskan secara adil dan pelakunya mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Apa yang telah dan sedang kita lakukan terus dilanjutkan sampai betul-betul kasus itu bisa diselesaikan secara adil, pelakunya tentunya harapan kita mendapat sanksi hukum yang setimpal," ujarnya.

Presiden menilai sebenarnya telah banyak yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan perlindungan terhadap TKI di luar negeri seperti menyiapkan bebagai fasilitas sebelum keberangkatan, pelayanan bantuan hukum, maupun berbagai nota kesepahaman yang telah ditandatangani.

Meski demikian, lanjut dia, terjadinya kasus Sumiati menandakan masih ada yang harus dikerjakan oleh pemerintah agar kasus kekerasan terhadap TKI tidak lagi terjadi atau setidaknya berkurang secara signifikan.

"Saya akan berikan "directive"(pedoman,red) yang akan kita lakukan untuk mengetahui secepatnya, memberi informasi manakala kasus yang serius ini meskipun jumlahnya kecil kalau saya lihat angkanya di sini, itu tidak terjadi lagi atau dapat kita kurangi secara signifikan," tutur Presiden.

Dalam rapat tersebut, Kepala Negara akan mendengarkan laporan dari Menakertrans Muhaimin tentang situasi terakhir ketenagakerjaan Indonesia di luar negeri beserta isu-isu yang menonjol dan solusi telah dilakukan.

Presiden juga meminta penjelasan dari Wamenlu tentang laporan dari duta besar maupun konsulat jenderal Indonesia di luar negeri yang banyak menangani masalah TKI.
(ANT/A024)

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP