Jumat, September 17, 2010

Harga Bahan Bakar di Bawean Belum Stabil

Jum'at, 17 September 2010
Reporter : Abrari BW

Bawean (beritajatim.com)-Belum adanya aturan yang baku tentang harga eceran tertinggi (HET) bahan bakar di Bawean, memicu para pedagang eceran menjual harga bahan bakar khusunya jenis bensin dengan harga yang bervariasi.

Hal ini terjadi di beberapa pedagang eceran khusunya di wilayah Kecamatan Tambak yang menjual harga bensin dengan kisaran harga perliternya antara Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu.

Adiboy (35) salah seorang pedagang eceran warga Dusun Tambilung Desa Sukaoneng Kecamatan Tambak mengaku menjual dengan harga Rp 5,5 ratus perliternya mengingat mahalnya harga dari Agen Penyalur Minyak Tanah dan Solar (APMS), menurutnya dari agen dibelinya dengan harga Rp 4750 ratus perliternya sehinga kata Adiboy jika dijual dengan harga Rp 5 ribu maka keuntungannya sangat tipis karena harga tersebut belum termasuk ongkos kirim."Kalau dijual Rp 5 ribu saya tidak dapat apa-apa," tutur Adiboy Jumat (17/9/2010).

Berbeda dengan itu Mai (45) warga Desa Pekalongan Kecamatan Tambak memilih menjual harga eceran BBM jenis bensin dengan harga Rp 5 ribu perliternya, menurutnya dengan menjual seperti itu bensin meliknya laku keras hingga bisa menghabiskan 1 drum atau sekitar 2 ratus liter perharinya. "Saya memang menjual lebih murah yang penting cepat habis," terangnya.

Sementara Kasi Ekobang Kecamatan Tambak Suropadi mengakui, memang tidak ada aturan yang jelas terkait dengan HET BBM, dia juga menjelaskan semestinya pihak APMS harus bisa mengontrol harga jual BBM di seluruh wilayah Bawean sehingga para pengecer bisa menyeragamkan harga jual BBM tersebut."Mestinya kalau di Sangkapura harga bensin hanya Rp 5 ribu, di Tambak pun harus sama, itu tanggungjawab APMS," jelasnya.[abr/gir]

0 ulasan:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP