Jumat, Maret 12, 2010

Jalan Pintas Bank Permata Menambah Modal



12/03/2010
INILAH.COM, Jakarta - Standard Chartered Bank suntik Bank Permata Rp 700 miliar. Sebagai balasannya, Permata memberikan subdebt dengan bunga spesial. Bisa menjadi bom waktu?

Bank Permata memang sangat beruntung punya pasangan orang tua Standard Chartered Bank-Astra International. Ketika dunia usaha dilanda kelesuan, bank swasta nasional ini masih bisa mengucurkan kreditnya tanpa rasa was-was ke anak-anak usaha Astra. Tak heran bila tahun lalu pertumbuhan kredit Permata mencapai 18% atau di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional yang rata-rata hanya 10%.

Nah, ketika Permata membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan ekspansi kreditnya, Standard Chartered Bank dengan suka hati bersedia membantunya. Pada 8 Maret lalu, bank asing ini sepakat menyuntikan modal Rp700 miliar.

Dengan suntikan modal tersebut, Permata optimistis kreditnya tahun ini bisa tumbuh 10%. Tahun lalu, Permata telah mengucuran kredit Rp41 triliun lebih. “Kami ingin yang terdepan di industri perbankan nasional,” kata David Fletcher, Direktur Utama Bank Permata.

Sebagai anak yang baik, Permata juga tidak ingin mengecewakan sang ibu. Usai menerima suntikan dana tersebut, Permata sepakat memberikan unsecured subordinated term notes (obligasi subordinari atau subdebt) kepada Standard Chartered.

Sebagai pemegang subdebt Permata, Standard Chartered dijanjikan mendapatkan bunga spesial sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka tiga bulan plus 2,75% per tahun. Asyiknya lagi, Stanchart akan menikmati kupon obligasi tersebut selama 10 tahun.

Namun sejumlah analis menenggarai langkah itu bisa menjadi bom waktu. Meningkatkan modal dengan menerbitkan subdebt memang paling mudah dibandingkan meningkatkan laba usaha atau penyertaan modal baru.

Problemnya, bunga obligasi yang ditanggung Permata bisa membengkak bila BI tiba-tiba menaikan bunga SBI. Apalagi dengan membaiknya kondisi perekonomian, kecil kemungkinan bunga SBI bakal turun.

Menyangkut kekhawatiran itu, Fletcher mengatakan pihaknya telah memperhitungkan untung ruginya secara seksama. Lagi pula, cara ini lebih mudah dibandingkan mencari sumber pendanaan lainnya seperti right issue. Lebih dari itu, menurut orang nomor satu di Bank Permata ini, saat ini cost of capital untuk menerbitkan obligasi sedang murah. [mdr]

0 ulasan:

Agiel Surya Pratama Putra

Agiel Surya Pratama Putra

PeSaN & ChATiNg


ShoutMix chat widget

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP