Rabu, April 28, 2010

Kulit Bayi Dua Bulan Bersisik



Rabu, 28 April 2010
JAKARTA, KOMPAS.com — Muhammad Ilham, bayi berusia dua bulan, sudah sepekan terakhir menjalani perawatan di Ruang Perinatal, Rumah Sakit Ananda, Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi. Bayi laki-laki itu didiagnosis menderita lamellar ichthyosis, sebuah kelainan yang menyebabkan kulit luar tubuhnya menebal dan pecah-pecah serta bersisik.

Anak ketiga dari pasangan Muhamad Subkhi (40) dan Nurhayati (34) ini lahir lebih awal melalui proses persalinan normal di sebuah rumah persalinan di Perumnas I, Kota Bekasi.

Menurut Nurhayati, bayinya diperhitungkan lahir pada pertengahan Maret lalu. Namun, ternyata bayi mungil itu lahir pada 24 Februari 2010 dengan bobot 2,8 kg.

"Saat lahir sore hari, kuitnya masih mulus. Waktu saya sentuh terasa ada selaputnya, seperti selaput luar telur ayam. Baru pada pukul 21.00 kulitnya mengering dan terlihat pecah-pecah di setiap persendian," ungkap Subkhi, saat ditemui di Bekasi, Senin (26/4/2010).

Setelah sempat menjalani rawat inap di rumah persalinan, bayi itu akhirnya dirujuk ke RS Budi Lestari, Jalan Kalimalang, Kayuringin, Bekasi Selatan. Karena tak cukup biaya, Subkhi akhirnya membawa pulang paksa anak bungsunya tersebut.

"Sampai di rumah, kami rawat sendiri dengan obat yang diberikan rumah sakit. Waktu obat itu habis, kami hanya menggunakan minyak kelapa bikinan sendiri untuk melumasi kulit Ilham," terang lelaki asal Dukuh Turi, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, ini.

Kondisi Ilham yang tak kunjung berubah baru diketahui aparat kelurahan setempat saat ada kegiatan pengobatan gratis pada awal April lalu. Oleh petugas kesehatan setempat, Ilham pun dibawa ke RSUD Kota Bekasi. Ilham sempat diperiksa oleh dokter kulit dan diberi resep obat.

"Kami tak cukup biaya untuk menebus resep obat itu sampai akhirnya dirujuk ke RS Ananda," ujar Subkhi.

Kini kondisi fisik Ilham sudah relatif membaik. Subkhi menggambarkan, anak lelaki satu-satunya itu sudah bisa memejamkan mata saat tidur. "Tadinya, tidur enggak tidur, matanya terus-menerus terbuka, sama sekali enggak bisa dipejamkan," katanya.

Direktur RS Ananda Sholehudin mengatakan, penyakit tersebut jarang sekali ditemukan. Kalaupun ada, gradasi kerusakan kulitnya bervariasi, kadang hanya ada di kaki atau di bagian tubuh lainnya.

"Penyakit yang diderita Ilham ini termasuk kategori berat. Berdasarkan referensi yang kami pelajari, ini penyakit akibat kelainan genetik yang hanya ditemukan pada satu per 350.000 kelahiran bayi," ucap Sholehudin, Senin (26/4/2010).

Menurutnya, Ilham secara medis bisa disembuhkan. Namun, ia bisa kambuh lagi jika kondisi kesehatan tubuhnya menurun. Beberapa hal yang menjadi pemicu antara lain kelembaban kulit yang tidak terjaga dan rendahnya asupan gizi sehingga menjadikan kadar hemoglobin darah dan protein darahnya menjadi rendah.

Jika tak segera ditangani, maka penyakit ini dikhawatirkan akan mengganggu fungsi organ-organ tubuh, seperti mata, hidung, dan saraf. Sholehudin menyatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar kondisi tubuh Ilham menjadi normal layaknya bayi seusianya dan kelak semua organ tubuhnya bisa tumbuh secara wajar. (Ichwan Chasani)

0 ulasan:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP